Kembali Pulang (Return to the right way)

This post was written by my younger sister in Bahasa Indonesia. I can review her post here that she admired her parents. Anyhow she has lost her dad, but she still remember the wonderful messages from her dad, especially about worship to Allah, such as established prayers according the times.

Her dad didn’t give much wealth, but gave Islamic education a lot since her childhood. And now she feels very lucky that she can find herself, her purpose of her life. Worship to Allah well and always find His guidance.

Khairunnisa Riska

“Sudah solat Isya dek?”
“Belum, Pak.”
“Magrib?”
“Belum juga.”
“Ko gitu?”
“Iya tadi tanggung, di jalan macet banget.”
“Ya sudah, solat aja sekarang. Isya dulu, baru magrib. Jangan sampe engga solat.”
“Iya, Pak.”

Itu. Percakapan sederhana yang sudah sering terjadi. Dan malam ini kembali terulang. Dialog yang sama, dengan orang yang sama, namun hanya terjadi di dalam kepala. Iya, Wujud bapak memang sudah tidak ada, tapi pesannya, kata-katanya, masih ada di sini, di otakku.
Inilah salah satu alasan mengapa saya harus bersyukur memiliki orang tua seperti mereka. Memang, bukan materi melimpah yang memanjakan saya, bukan harta meluah yang menjadi bekal saya, pun bukan benda-benda keduniaan yang diwariskan pada saya. Yang mereka beri ‘hanya’ kekuatan ruhiyah yang terus ditempakan semenjak saya kecil. Didikan untuk tidak meninggalkan solat, untuk tidak melewatkan keberkahan puasa Ramadhan, untuk tidak menikmati sesuatu yang bukan hak, serta pesan-pesan serupa lainnya.
Saat 0-6 tahun, saya merasa begitu patuh…

View original post 428 more words

Please share your minds with me! Thank you!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s