Hati saya sangat miris, saat melihat berita di TV, ada kasus pelecehan seksual terhadap anak laki-laki di sebuah sekolah TK Internasional di Jakarta. Peristiwa memilukan ini terjadi di sekolah, yang seharusnya merupakan tempat yang sangat aman dan nyaman untuk belajar dan berinteraksi sosial.
Beberapa tahun terakhir ini, di negeriku ini, seringkali saya menyaksikan berita-berita tentang kekerasan terhadap anak, yang pelakunya malah orang-orang terdekat. Astaghfirullah.
Ada apa dengan ini semua? Sudah begitu hancurkah moral orang-orang dewasa, yang seharusnya melindungi anak-anak?

Saya yakin, anda pun sangat sering melihat peristiwa seperti berikut ini:
- Bayi yang dibunuh oleh orang tuanya sendiri, karena malu, atau alasan ekonomi dan lainnya.
- Janin yang terpaksa direnggut hak hidupnya oleh ibunya sendiri.
- Anak perempuan usia 5 tahun yang diperkosa oleh teman-teman mainnya,
- Anak perempuan yang direnggut kehormatannya oleh ayahnya, kakeknya, kakaknya, pamannya sendiri.
- Ayah yang menganiaya anak laki-lakinya yang tidak bisa mengerjakan PR,
- Ayah yang melakukan kejahatan seksual terhadap anak laki-lakinya.
- Ibu yang depresi, melemparkan bayinya dari lantai tingkat 5, dan kejahatan lainnya yang saya tak sanggup untuk mengurainya.
Saya hanya mampu berdo’a ,, ya Allah..lindungilah putera hamba dan seluruh anak-anak di bumi ini dari kejahatan orang-orang yang bermoral hina.
Ya Allah, lindungilah kami para orang tua dari kemarahan yang tak terkirakan, dan berilah kami kesabaran dalam mengasuh, merawat dan mendidik anak-anak kami.
Masih adakah tempat yang aman untuk anak-anak kita?
Sejenak, saya mengenang masa kecil saya dulu. Sungguh, saya sebagai anak-anak, merasakan kebahagiaan yang sempurna sebagai anak, rasa aman ketika sekolah dan bermain. Lingkungan yang ramah, tetangga yang baik, dan teman-teman yang berkarakter lugu khas anak-anak. Kami bermain, bersekolah, dan melalui masa kanak-kanak kami dengan tuntas. Tidak pernah saya dengar peristiwa kejahatan terhadap anak-anak seperti saat ini.
Sekarang, saat dunia ada dalam genggaman, yang seharusnya memberikan lebih banyak manfaat, malah terlalu banyak mudharatnya. Kemajuan teknologi seringkali menawarkan dua sisi, MANFAAT dan MUDHARAT, tergantung kepada subjek dari teknologi tersebut.
Internet itu memberikan segala jenis informasi dan tontonan yang dicari para penggunanya. Pengguna internet yang bermoral, dia akan mengambil semua informasi yang positif saja, begitu pun sebaliknya. Kemajuan informasi tentu sedikit banyak membawa pengaruh atas peristiwa kelam di atas tadi.
Ketimpangan ekonomi, kecanduan terhadap narkoba pun masih menjadi penyumbang dari sebab-sebab terjadinya berbagai kejahatan terhadap anak. Anak memanglah manusia yang masih lemah, karena mereka memang manusia-manusia yang masih memerlukan bantuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia mandiri. Jikalau benih-benih kecil ini, dicerabuti dari akarnya, diganggu pertumbuhannya,manakah mungkin mereka bisa tumbuh sempurna?
Kembali ke awal tulisan saya, tentang tempat kejahatan ini, rumah, sekolah, keduanya termasuk ke dalam peristiwa kejahatan dimana semua itu terjadi. Rumah, tempat yang sejatinya benar-benar menjadi tempat aman yang pertama untuk anak, sedikit tercoreng keamanannya. Hanya di rumah-rumah yang para orang tuanya menyirami anak-anaknya dengan kasih sayang berlimpah, di situlah anak-anak dapat tumbuh dengan baik.
Yang kedua, sekolah. Sekolah adalah tempat kedua teraman seharusnya, di mana para orang tua percaya dan tenang menitipkan buah hati mereka untuk belajar dan berinteraksi dengan teman-temannya. Jika, kejahatan terhadap anak, bisa terjadi di sekolah, lantas di mana lagi kah anak-anak mendapatkan keamanan dalam hidupnya. Bukan sekali, dua kali, sekolah menjadi tempat pelecehan seksual, guru yang melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap murid-murid wanita, ustadz yang melakukan tindakan amoral kepada para santriwatinya. Apakah ini kejahatan yang biasa saja?, saya pikir ini sungguh bukan kriminal biasa. Karena kehormatan yang telah direnggut oleh para bocah ini ( baik itu perempuan atau pun laki-laki ) pastinya akan menyisakan lembaran suram dalam kehidupan mereka. Siapa yang akan menjaga mereka, jika para orang tua, orang-orang dewasa sudah tak lagi menaruh kasih sayang dan perlindungan kepada anak-anak. Di mana lagi mereka akan menghabiskan waktu kanak-kanak mereka jika, rumah, sekolah, madrasah, bahkan masjid pun sudah tak lagi aman untuk mereka.
Sungguh, saya hanya bisa berdo’a dan terus berdo’a agar diri ini bisa menjaga buah hati saya dengan sebaik-baiknya.
- Semoga, masih ada senyum lugu nan ceria yang menghiasi wajah anak-anak kita.
- Semoga masih ada semangat untuk meraih masa depan yang terpancar dari anak-anak kita.
- Semoga masih banyak orang dewasa yang peduli terhadap anak-anak.
- Dan semoga masih banyak tempat yang aman dan ramah terhadap anak-anak. Ameen.
Anak-anak kita merindukan keamanan, kesejahteraan, dan juga kebahagiaan di masa kanak-kanaknya.
Berikut ini sedikit contoh berita- berita tentang kejahatan terhadap anak:
- http://nasional.kompas.com/read/2014/04/19/0352470/Fenomena.Gunung.Es.Kasus.Pedofilia
- http://www.tempo.co/topik/masalah/1230/Kekerasan-Terhadap-Anak
- http://www.beritasingkat.com/berita/Bapak+Asal+Pekanbaru+ini+Aniaya+Anaknya+Hingga+Babak+Belur
I am curious to find out what blog system you’re using?
I’m experiencing some minor security problems with my latest
website and I would like to find something more risk-free.
Do you have any solutions?
LikeLike