Firman Allah dalam surat Al-ashr ayat 3:
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ
” Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, dan nasehat menasehati dalam kebenaran, serta saling menasehati dalam kesabaran”
Mengoreksi diri sendiri itu suatu hal yang tidak mudah ya , kawan!. Jujur, saya pun demikian. he..he.
Apalagi kalau dikoreksi oleh orang lain. hem… benarkah?
Saya pernah mendengar ucapan begini: ” Dikoreksi itu sungguh menyakitkan, meskipun dengan kata yang halus sekalipun.” Saya pikir, ada benarnya juga, jika orang tersebut memang ANTI KOREKSI. Tapi, dengan adanya koreksi dari orang, justru kita semakin tahu tentang siapa diri kita sebenarnya, apa kelemahan kita, apa kekurangan kita, bagaimana kepribadian kita. Jadi, kita memiliki bahan untuk memperbaiki diri. Teman yang mampu mengoreksi kita, dialah sebenar-benarnya teman yang menyayangi dan peduli kepada kita.
Bukankah agama itu nasihat? Islam itu kan mengatur segala kehidupan umatnya, mana yang boleh, mana yang dilarang. So,, siapkah diri kita untuk mengoreksi diri sendiri dan menerima koreksi dari orang lain??